Demo Blog

Pujangga Besar Jawa - Serat Sabdo Jati

by Manazati on Nov.22, 2009, under


Hawya pegat ngudiya Ronging budyayu Margane suka basuki Dimen luwar kang kinayun Kalising panggawe sisip Ingkang taberi prihatos


Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,
agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita-cita,
terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar prihatin.

Ulatna kang nganti bisane kepangguh Galedehan kang sayekti Talitinen awya kleru Larasen sajroning ati Tumanggap dimen tumanggon


Dalam hidup keprihatinan ini pandanglah dengan seksama,
intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,
agar mudah menanggapi sesuatu.

Pamanggone aneng pangesthi rahayu Angayomi ing tyas wening Eninging ati kang suwung Nanging sejatining isi Isine cipta sayektos


Dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan,
mengendapkan pikiran, dalam mawas diri sehingga seolah-olah hati ini kosong
namun sebenarnya akan menemukan cipta yang sejati.

Lakonana klawan sabaraning kalbu Lamun obah niniwasi Kasusupan setan gundhul Ambebidung nggawa kendhi Isine rupiah kethon

Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh kesabaran.
Sebab jika bergeser (dari hidup yang penuh kebajikan)
akan menderita kehancuran. Kemasukan setan gundul,
yang menggoda membawa kendi berisi uang banyak.

Lamun nganti korup mring panggawe dudu Dadi panggonaning iblis Mlebu mring alam pakewuh Ewuh mring pananing ati Temah wuru kabesturon


Bila terpengaruh akan perbuatan yang bukan-bukan,
sudah jelas akan menjadi sarang iblis, senantiasa mendapatkan kesulitas-kesulitan, kerepotan-kerepotan, tidak dapat berbuat dengan itikad hati yang baik,
seolah-olah mabuk kepayang.

Nora kengguh mring pamardi reh budyayu Hayuning tyas sipat kuping Kinepung panggawe rusuh Lali pasihaning Gusti Ginuntingan dening Hyang Manon


Bila sudah terlanjur demikian tidak tertarik terhadap perbuatan
yang menuju kepada kebajikan. Segala yang baik-baik lari dari dirinya,
sebab sudah diliputi perbuatan dan pikiran yang jelek.
Sudah melupakan Tuhannya. Ajaran-Nya sudah musnah berkeping-keping.
Parandene kabeh kang samya andulu Ulap kalilipen wedhi Akeh ingkang padha sujut Kinira yen Jabaranil Kautus dening Hyang Manon


Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir,
tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga
yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan.
Yeng kang uning marang sejatining dawuh Kewuhan sajroning ati Yen tiniru ora urus Uripe kaesi-esi Yen niruwa dadi asor


Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran
melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan
tercela akhirnya menjadi sengsara.
Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung Anggelar sakalir-kalir Kalamun temen tinemu Kabegjane anekani Kamurahane Hyang Manon


Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan
langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan
kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya.
Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun Yen temen-temen sayekti Dewa aparing pitulung Nora kurang sandhang bukti Saciptanira kelakon


Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan setulus hati.
Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi
segala cita-cita dan kehendaknya tercapai.

Ki Pujangga nyambi paraweh pitutur Saka pengunahing Widi Ambuka warananipun Aling-aling kang ngalingi Angilang satemah katon


Sambil memberi petuah Ki Pujangga juga akan membuka selubung
yang termasuk rahasia Tuhan, sehingga dapat diketahui.

Para jalma sajroning jaman pakewuh Sudranira andadi Rahurune saya ndarung Keh tyas mirong murang margi Kasekten wus nora katon


Manusia-manusia yang hidup didalam jaman kerepotan,
cenderung meningkatnya perbuatan-perbuatan tercela,
makin menjadi-jadi, banyak pikiran-pikiran yang tidak berjalan
diatas riil kebenaran, keagungan jiwa sudah tidak tampak.

Katuwane winawas dahat matrenyuh Kenyaming sasmita sayekti Sanityasa tyas malatkunt Kongas welase kepati Sulaking jaman prihatos


Lama kelamaan makin menimbulkan perasaan prihatin, merasakan ramalan tersebut,
senantiasa merenung diri melihat jaman penuh keprihatinan tersebut.

Waluyane benjang lamun ana wiku Memuji ngesthi sawiji Sabuk tebu lir majenum Galibedan tudang tuding Anacahken sakehing wong


Jaman yang repot itu akan selesai kelak bila sudah mencapat tahun 1877
(Wiku=7, Memuji=7, Ngesthi=8, Sawiji=1. Itu bertepatan dengan tahun Masehi 1945).
Ada orang yang berikat pinggang tebu perbuatannya seperti orang gila,
hilir mudik menunjuk kian kemari, menghitung banyaknya orang.

Iku lagi sirap jaman Kala Bendu Kala Suba kang gumanti Wong cilik bisa gumuyu Nora kurang sandhang bukti Sedyane kabeh kelakon


Disitulah baru selesai Jaman Kala Bendu. Diganti dengan jaman Kala Suba.
Dimana diramalkan rakyat kecil bersuka ria, tidak kekurangan sandang dan makan
seluruh kehendak dan cita-citanya tercapai.
Pandulune Ki Pujangga durung kemput Mulur lir benang tinarik Nanging kaseranging ngumur Andungkap kasidan jati Mulih mring jatining enggon


Sayang sekali “pengelihatan” Sang Pujangga belum sampai selesai,
bagaikan menarik benang dari ikatannya.
Namun karena umur sudah tua sudah merasa hampir
datang saatnya meninggalkan dunia yang fana ini.

Amung kurang wolung ari kang kadulu Tamating pati patitis Wus katon neng lokil makpul Angumpul ing madya ari Amerengi Sri Budha Pon


Yang terlihat hanya kurang 8 hai lagi, sudah sampai waktunya,
kembali menghadap Tuhannya. Tepatnya pada hari Rabu Pon.

Tanggal kaping lima antarane luhur Selaning tahun Jimakir Taluhu marjayeng janggur Sengara winduning pati Netepi ngumpul sak enggon


Tanggal 5 bulan Sela
(Dulkangidah) tahun Jimakir Wuku Tolu,
Windu Sengara (atau tanggal 24 Desember 1873)
kira-kira waktu Lohor, itulah saat yang ditentukan
sang Pujangga kembali menghadap Tuhan.

Cinitra ri budha kaping wolulikur Sawal ing tahun Jimakir Candraning warsa pinetung Sembah mekswa pejangga ji Ki Pujangga pamit layoti


Karya ini ditulis dihari Rabu tanggal 28 Sawal tahun Jimakir 1802.
(Sembah=2, Muswa=0, Pujangga=8, Ji=1) bertepatan dengan tahun masehi 1873).

RADEN Mas Ngabehi Ronggowarsito. Demikian nama salah seorang pujangga terkenal yang pernah menorehkan jejak gemilang dalam kesusastraan Jawa di abad 19. Namanya senantiasa dikenang sebagai pujangga besar yang karya-karyanya tetap abadi hingga kini. Dari tangan pujangga asal Keraton Surakarta ini lahir berbagai karya sastra bermutu tinggi yang sarat nilai kemanusiaan. Buku-bukunya antara lain membahas falsafah, ilmu kebatinan, primbon, kisah raja, sejarah, lakon wayang, dongeng, syair, adat kesusilaan, dan sebagainya. Namun sebagian masyarakat Jawa, terutama rakyat jelata, sering mengidentikkan Ronggowarsito dengan karangan-karangan yang memadukan kesusastraan dengan ramalan yang penuh harapan, perenungan dan perjuangan.
Dilahirkan pada 15 Maret 1802 dengan nama asli Bagus Burham. Ayahnya seorang carik Kadipaten Anom yang bernama Raden Mas Pajangswara. Ibunya Raden Ayu Pajangswara merupakan keturunan ke-9 Sultan Trenggono dari Demak.

Bakat dan keahliannya dalam bidang kesusastraan semakin terasah dengan bimbingan kakeknya Raden Tumenggung Sastronegoro. Semenjak kecil, ia dibekali ajaran Islam dan pengetahuan yang bersandar pada ajaran kejawen, Hindu, Budha, serta ilmu kebatinan.

Karya-karya besarnya yang terkenal sampai saat ini adalah Serat Kalatidha yang berisi gambaran zaman penjajahan yang disebut "zaman edan". Ada kitab Jaka Lodhang yang berisi ramalan akan datangnya zaman baik, serta Sabdatama yang berisi ramalan tentang sifat zaman makmur dan tingkah laku manusia yang tamak.Menjelang akhir hayatnya, Ronggowarsito menulis buku terakhir Sabdajati yang di antaranya berisi ramalan waktu kematiannya sendiri. Buku ini pun berisi ucapan perpisahan dan permohonan pamit karena Ki Pujangga akan segera meninggalkan dunia fana ini.

Pada 24 Desember 1873, pujangga besar dari tanah Jawa itu meninggal dunia dengan tenteram. Tempat peristirahatan terakhirnya terletak di Palar, sebuah desa kecil di wilayah Klaten.



Sumber:
mbah Google http://aindra.blogspot.com


0 komentar more...

LIR ILIR (Mengenang Tembang Dakwah Sunan Kalijaga)

by Manazati on Nov.22, 2009, under

Lir-ilir, Lir Ilir

Tandure wus sumilir

Tak ijo royo-royo

Tak sengguh temanten anyar

Cah Angon, Cah Angon

Penekno Blimbing Kuwi

Lunyu-lunyu penekno

Kanggo Mbasuh Dodotiro

Dodotiro Dodotiro

Kumitir Bedah ing pinggir

Dondomono, Jlumatono

Kanggo Sebo Mengko sore

Mumpung Padhang Rembulane

Mumpung Jembar Kalangane

Yo surako surak Iyo!!!



Tembang diatas pasti sudah akrab ditelinga kita apalagi bagi orang-orang jawa yang notabene berada dalam wilayah penyebaran agama Wali Songo tidak sedikit orang yang mencoba untuk menguraikan makna tembang diatas baik dalam konteks hubungannya dengan sejarah, syariat Islam bahkan Hakikat yang terkandung di dalamnya.


Pada tulisan singkat ini Khaylif mencoba untuk sedikit menguraikan makna dari tembang tersebut, jika ada kekurangan atau kesalahan adalah karena keterbatasan Khaylif dalam pemahaman semoga Alloh memaafkan dan jika ada kebaikannya hal itu semata-mata datang dari Alloh SWT


Makna tembang tersebut menurut Khaylif:


1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

2 Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

3. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

4. Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas (no 1-3) ketika kita masih sehat (dialambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!

Lir ilir, judul dari tembang di atas.
Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam.

Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.

Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya.

Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini.

Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.



Apakah makna mendalam dari tembang ini?
Mari kita coba mengupas maknanya


Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah.

Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?
Apa yang perlu dihidupkan?
hidupnya Apa ?
Ruh?
kesadaran ?
Pikiran?

terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.

tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar.
Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah.
Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita.
Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi. Mengapa kok “Cah angon” ?
Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ?

Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ?

Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam.
Kenapa “Penekno” ?

ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.

Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.
dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.
Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan.


Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)



* Diambil dari berbagai sumber. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan, karena saya juga manusia yang tak pernah lepas dari salah dan dosa.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari note/video ini


Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note/video ini bermanfaat


Shared By Catatan Catatan Islami Pages
0 komentar more...

KOMPETISI FACEBOOK & BLOG, LAPTOP DAN BLACKBERRY GRATIS DARI PULSAGRAM

by Manazati on Nov.22, 2009, under

KOMPETISI FACEBOOK & BLOG

Daftarkan Facebook atau Blog Anda di sini ...
dan bawa pulang LAPTOP & BLACKBERRY GRATIS 100% !

Ketentuan Kompetisi Facebook & Blog Pulsagram :

* Peserta harus memiliki ID Member Pulsagram dengan status Aktif
* Account Blog atau Facebook yang dilombakan boleh menggunakan account baru atau lama
* Account facebook yang didaftarkan dapat berupa account pribadi, groups maupun halaman Facebook
* Untuk Facebook maka peserta harus meng-add friend account Facebook : festival[at]pulsagram.com (tulisan [at] diganti dengan @) agar kami dapat melihat dan menilai tulisan Anda
* Isi / content Blog atau Facebook bebas dapat berupa apa saja namun harus mencantumkan sekurang-kurang 2 (dua) buah tulisan atau image link tentang Pulsagram
* Pendaftaran Kompetisi Facebook & Blog Pulsagram dibuka selama 3 bulan mulai 1 Juli - 30 September 2010
* Pengumuman pemenang Kompetisi Facebook & Blog Pulsagram akan dilakukan pada 15 Oktober 2010
* Kompetisi Facebook & Blog Pulsagram tidak berlaku untuk karyawan Pulsagram.

Kriteria penilaian pemenang :

* Lama waktu mengikuti festival dari 3 bulan yang dijadwalkan (semakin cepat mendaftar semakin lama mengikuti festival dan semakin besar kemungkinan untuk menang)
* Isi / content Facebook / Blog
* Jumlah pengunjung / trafik / member / friend / follower Facebook atau Blog

Cara mengikuti Kompetisi Facebook & Blog Pulsagram :
Daftar dulu menjadi member pulsagram di http://www.pulsagram.com/?id=CN050563 kemudian aktifkan keanggotaan Anda.

27 Alasan Mengapa Anda Harus Bergabung

1. Harga voucher pulsa SANGAT MURAH !
2. Biaya registrasi GRATIS tanpa dipungut biaya apa pun
3. Biaya SMS reply Rp 0,- ( GRATIS )
4. Jumlah nominal deposit pulsa BEBAS tanpa ada minimal jumlah deposit
5. Fasilitas jaringan pemasaran dg sistem matahari sampai 10 level
6. Mendapatkan Web Replika seperti contoh
http://www.pulsagram.com/?id=CN050563 sehingga Anda dapat dengan mudah mengembangkan jaringan
7. Bonus Komisi transaksi Rp 50/transaksi sampai 10 level
8. Transaksi pulsa ONLINE 24 jam sehari NONSTOP
9. Bisa transaksi pengisian pulsa via SMS maupun chat YM dengan cepat & gratis
10. Tersedia Web Reporting untuk memantau transaksi dan perkembangan downline
11. 1 Simcard untuk isi pulsa semua HP GSM / CDMA
12. Fasilitas paralel No HP master sampai 5 nomor HP
13. Dukungan penuh customer service 7 hari seminggu tanpa libur jam 08.00-21.00
14. Dukungan penuh kontak layanan melalui telepon, SMS & YM
15. Didukung perangkat server terbaru sehingga lebih menjamin transaksi pulsa stabil.
16. Dapat transfer deposit, pencairan komisi dlm bentuk tunai.
17. Tidak ada target penjualan
18. Pendaftaran member baru dapat dilakukan oleh setiap member
19. Peluang usaha yang sangat mudah (produk yg dijual dibutuhkan semua orang) dan resiko rendah
20. Dapatkan berbagai macam tool & software gratis di member area
21. Memiliki sistem jaringan pemasaran online yang sangat FAIR
22. Sistem bisnis pulsa dengan formula terbaru yang lebih menguntungkan dan lebih memudahkan Anda
23. Bebas Rugi karena tanpa biaya dan pungutan apa pun sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk bergabung dengan kami
24. Potensi income pasif Anda Milyaran rupiah
25. Meskipun GRATIS Bonus tetap melimpah total Rp 275.250.000,-
26. Real Bisnis, Tidak ada target penjualan karena murni bisnis, hasil yang anda peroleh tergantung dari segi semangat anda berusaha menuju kehidupan yang lebih baik,untuk anda maupun orang-orang yang anda cintai.
27. Jadilah yang pertama. Jangan menunggu menjadi orang terakhir. Karena Anda pasti akan menyesal di kemudian hari.

BURUAN GABUNG SEGERA DI http://www.pulsagram.com/?id=CN050563
DAN DAPATKAN BANYAK KEUNTUNGAN, RAIH LAPTOP DAN BLACKBERRY GRATIS...

SUKSES UTUK ANDA!!


__manazati__
1 komentar more...

Getoktular ala JAWA

by Manazati on Nov.22, 2009, under

Salam sejahtera untuk anda...
Orang Jawa senang 'getoktular' (berbagi), untuk itu saya pengen berbagi dengan teman-teman meski hanya sekedar informasi... yang kadang-kadang masuk kuping kanan,keluar kuping kiri. ;)



Kali ini saya hanya akan memberikan sebuah informasi pada anda sekalian, mungkin anda sebelumnya sudah tahu (ataukah belum). Karena sebenarnya ini sudah ada sejak lama.. Namun itu tidaklah jadi soal, biarlah saya informasikan ulang untuk anda. :)


Sekarang sedang ada sebuah website baru yang tengah ramai dan gencar melakukan promo Pre-Lounch situsnya, dan untuk itu mereka mengadakan program PPL (Pay per Lead) yang akan membayar kita $2 per lead/orang yang kita referensikan (ajak) untuk join GRATIS di program situs ini.


Biasanya Pay per Lead dihargai $1 per Lead/Orang yg diajak daftar, tapi karena ingin mempromosikan dan mem-boomingkan situsnya dalam masa Pre-Lounh ini mereka berani membayar $2 untuk tiap Lead/orang yang kita ajak. Bahkan mereka juga memberikan Bonus $10 bagi pendaftar dalam masa Pre-Lounch ini (kalau nggak salah sampai Tgl 1 Agustus 2010)


JUJUR saya baru dengar info ini dari seorang rekan Internet Marketer asal Jakarta, dan karena website ini baru aja mau Lounching...saya juga blm tahu apakah program PPL ini SCAM ataukah tidak. Karena setelah saya "sidak" dan telusuri informasinya di internet-pun tidak ada yang mengulas bahwa program IM Crew Scam.

Terlepas ini Scam ataukah tidak...saya selalu berprinsip (untuk hal yg sifatnya Gratis) : "Yang penting saya akan ikuti dan ACTION dulu, kalau ternyata ini Scam maka saya nggak rugi apa-apa...krn programnya Gratis!! Namun jika ternyata beneran membayar...maka saya akan untung besar dari dollar yang telah terkumpul darinya".
Jadi daripada skrg kita hanya disibukkan dg pikiran2 apakah ini Scam ataukah tidak... mending kita Action saja dulu, itu lebih bermanfaat. :)



Anda bisa lihat infonya dan mendaftar melalui link berikut :
=> http://www.imcrew.com/?r=65722



Cara mendaftar secara GRATIS :


* Buka atau Klik => http://www.imcrew.com/?r=65722

* Klik tombol "REGISTER" dan dapatkan $10 hadiah SignUp. Atau langsung aja isi formulir yang ada di bagian menu Regsiter di bagian bawah halaman depan situs tsb

* Akan ada Password yang dikirimkan ke Email anda. Cek email anda untuk mendapatkan password

* Login ke member area menggunakan Username dan Password yang diberikan, nantinya didalam anda bisa merubah Password sesuai keinginan anda.

* Di dalam member area ada Link Referral anda, copy link referral anda untuk anda promosikan dan mengajak orang lain mendaftar. Bisa melalui Facebook, bikin artikel diBlog, atau email.


Program PPL (Pay per Lead) seharga $2 per Lead ini hanya berlaku selama masa Pre-Lounch, yang akan berakhir sampai Tgl. 1 Agustus 2010. Pembayaran komisi akan dilakukan sekitar tgl. 15 Agustus 2010 kemudian. Semua informasinya bisa anda lihat di menu bagian Term and Service di website tersebut. :)

Pembayaran menggunakan rekening Paypal, jika anda belum punya silahkan membuat rekening Paypal dengan panduan link dibawah ini yg bisa anda download gratis disini
=> http://MAGHFURAMIN.Com/Free2010/PanduanPraktisPAYPALMaghfurAmin.zip


Langsung aja daftar dulu sebelum masa Pre-Lounch berakhir. nantinya setelah situs tersebut resmi lounching, maka PPL ini akan berakhir. Namun nantinya kita masih bisa mendapatkan komisi dengan cara mempromosikan artikel dari IMcrew. Anda akan dibayar $0.002 per pengunjung yang anda bawa untuk melihat/membaca artikel tsb.


Lumayan kan... sekarang ikut PPL dapat $2 per Lead/Org yg kita ajak, dan nantinya setelah program berakhir kita masih bisa mendapatkan $0.002 per pengunjung yang anda bawa untuk melihat/membaca artikel dari IMCrew.


Syarat untuk mendapatkan komisi $2 per referral ini adalah anda harus aktif di IMCrew dan mau membaca seluruh artikel disana (jika ada) nantinya.


Sekali lagi... Jangan sampai ketinggalan atau kehabisan waktu hanya gara-gara anda sibuk memikirkan apakah ini Scam ataukah tidak. Karena JUJUR saya pun belum mengetahuinya... Lakukan saja ACTION sejak dini sambil mencari informasi. Anda tidak akan rugi apapun jikalaupun ini Scam... Krn untuk ikut program ini sifatnya GRATIS. Jadi gak ada salahnya bila anda mendaftarkan email anda sekarang. bukan :)


Klik disini untuk mendaftar : http://www.imcrew.com/?r=65722
Lalu ikuti petunjuk pendaftaran diatas.


Segera ambil tindakan... jangan hanya jadi penonton dan pendengar disaat yang lain sudah mulai mengumpulkan dollar.



Pasti Bermanfaat... Keep ACTION

Salam Hangat... Keep ACTION


__manazati__
0 komentar more...

Sungkeman dalam Tradisi Jawa

by Manazati on Nov.22, 2009, under

Sungkeman adalah istilah yang sudah sangat populer khususnya bagi orang Jawa dan umumnya bagi masyarakat Indonesia . Istilah ini telah ada sejak zaman nenek moyang dulu. Orang Jawa menggunakan istilah ini untuk menggambarkan suatu aktivitas ritual keagamaan, khususnya bagi yang beragama Islam.

Ada yang unik pada perayaan idul fitri dalam tradisi jawa. Tradisi halal bihalal dalam keluarga besar biasa dikenal dengan istilah “sungkeman”. Tradisi ini pada umumnya dilakukan di kalangan kerabat dekat saja. Inti dari acara sungkeman adalah saling minta maaf antar kerabat. Sungkeman tidak hanya dilakukan dengan berjabat tangan. Ada sejumlah prosedur tertentu yang perlu dilakukan pada acara sungkeman ini.


Acara sungkeman sendiri dilakukan setelah menjalankan shalat sunat ‘Idul Fitri berjama’ah. Shalat ‘Idul Fitri ini dilaksanakan tepat pada waktu dhuha, yaitu saat matahari naik ke atas setinggi sekitar satu tombak atau jika dalam waktu normal biasanya sekitar jam 07.30 WIB. Setelah selesai shalat ‘Idul Fitri, orang yang lebih muda berkunjung ke rumahnya orang yang dianggap lebih tua dari dirinya, baik dari segi umur ataupun kedudukannya di masyarakat. Dalam proses berkunjung itu, orang yang lebih muda menyatakan permohonan maafnya baik yang disengaja maupun yang tidak seraya bersimpuh dan berjabatan tangan kepada yang lebih tua. Untuk kemudian orang yang dianggap lebih tua dengan kebesaran hatinya mengabulkan permohonan maaf itu.

Sungkem terurut dari yang dituakan.
Sungkem dilakukan secara terurut dari yang dituakan. Misal dalam keluarga besar ada Kakek, Nenek, Budhe, Om, Anak Budhe, Anak Om; maka urutan sungkeman adalah
- Budhe sungkem ke kakek, lalu ke nenek
- Om sungkem ke ke kakek, lalu ke nenek, lalu ke budhe.
- Anak budhe sungkem ke kakek, lalu ke nenek, lalu ke budhe, lalu ke om.
- dan terus mengular hingga semua anggota keluarga besar sudah sungkeman.

Prosedur saat sungkeman.
Sungkem dilakukan dengan menundukkan kepala ke lutut kerabat yang dituakan. Berikut contoh isi kalimat yang diucapkan saat sungkeman:
“Ngaturaken sugeng riyadi, nyuwun pangapunten sadaya kalepatan kula, nyuwun pangestunipun”
yang artinya
“Mengucapkan selamat hari raya, mohon maaf atas segala kesalahan saya, dan minta doa restunya”.
Biasanya, kalimat tersebut akan dijawab dengan permohonan maaf kembali dan disambung dengan do’a dari kerabat yang dituakan dan diamini oleh yang sungkem. Dan semuanya tentu tidak luput dari penggunaan tingkat dalam bahasa jawa sesuai tingkat usianya.

Pembagian Angpau (opsional)
Angpau biasa disebut juga sebagai “salam tempel”. Biasanya pembagian angpau dilakukan setelah selesai acara sungkeman. Angpau diberikan dari orang yang telah bekerja ke orang yang belum bekerja. Jadi, meskipun sudah usia bekerja akan tetapi belum bekerja, ia boleh menerima angpau. Begitu juga sebaliknya, meskipun masih muda dan sudah bekerja, ia tidak lagi menerima angpau, dan dianjurkan memberikan angpau ke yang belum bekerja atau kerabat yang masih kecil.

Kemudian, barulah halal bihalal dilanjutkan ke tetangga. Setelah sungkeman selesai, semua keluarga kembali bergabung dan menikmati sajian lebaran yang telah dipersiapkan sebelumnya sembari bercengkerama. Dan tawa ceria yang membahana kembali mengisi ruangan keluarga. Tampak menyenangkan ya?


Melalui tradisi sungkeman ini pula, kita dapat mengetahui bahwa masyarakat Jawa masih memiliki kebutuhan untuk hidup bermasyarakat. Selain itu, tradisi ini juga menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan meredam egoisitas yang bersifat individualis dan cenderung primitif. Mereka memiliki pandangan dan keyakinan bahwa dengan ketulusan meminta maaf dan memaafkan orang lain maka jiwa akan kembali suci seperti bayi yang baru lahir dengan tidak membawa dosa. Sekiranya, tradisi mulia ini akan terus langgeng dan lestari agar tercipta masyarakat yang rukun dan damai.

......amiiiinnn


Dari blog yang saya baca ada riwayat seperti ini:

Perayaan hari ‘Idul Fitri pertama kali dilakukan oleh para sahabat Anshor setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Pada saat di Madinah itu Nabi Muhammad SAW menyaksikan para sahabat Anshor merayakan dua hari raya besar di Islam, yaitu hari raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. Dua hari raya itu oleh orang Arab disebut Hari Nairuz dan Hari Mihrajan. Hal ini sebagaimana terekam dalam hadits Nabi SAW Rasul bertanya: “Apa sih dua hari raya itu?” Para sahabat menjawab: “Sejak zaman Jahiliyah, kami bersenang-senang di hari itu.” Rasul kemudian bersabda: “Allah SWT telah mengganti kedua hari itu untuk kalian dengan yang lebih baik, yaitu ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha.” Ditetapkannya hari dua hari raya tersebut secara Islam menunjukkan bahwa Islam tidak begitu saja membasmi tradisi yang telah ada di dalam suatu masyarakat, melainkan memperbaiki dan menyesuaikannya dengan ajaran Islam itu sendiri, yang sekiranya bertentangan dihapus dan yang tidak dibiarkan saja, bahkan ditetapkan sebagai bagian dari ajaran Islam, seperti haji, puasa, jual beli, dan sewa menyewa. Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita mengenai hari raya itu melalui sabdanya: “Seriuslah kalian pada hari raya ‘Idul Fitri untuk bersedekah dan melakukan perbuatan yang baik, seperti shalat, membayar zakat (fitrah), bertasbih, dan tahlil karena hari itu Allah SWT mengampuni dosa-dosa kalian, dan memandang kalian dengan pandangan penuh rahmat dan kasih sayang.” Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menegaskan bahwa hari raya ‘Idul Fitri adalah hari pelebur dosa. Oleh karena itu, hal yang tidak kalah penting dilakukan adalah tazawur (saling berkunjung). keutamaan tazawur itu sendiri bukan hanya memperkuat ukhuwah Islamiyah saja, namun juga banyak yang lainnya. diantara keutamaannya adalah:

1. Bisa saling menebar salam (ifsa’ as-salam), yakni menyebarkan doa keselamatan serta menanamkan benih-benih hidup rukun. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:
“Tidakkah kalian ingin aku tunjukkan suatu perbuatan yang jika kalian lakukan akan tercipta saling sayang menyayangi? Sebarkanlah salam diantara kalian ”
2. Bisa saling berjabat tangan (mushafahah). Dalam sebuah hadits terdapat riwayat dari al-Barra’ ibn ‘Azib bahwa Nabi SAW pernah bersabda:
“Setiap dua orang muslim bertemu dan lalu berjabat tangan, maka dosa mereka diampuni oleh Allah SWT sebelum keduanya berpisah”
3. Bisa saling berkunjung (tazawur). Saling berkunjung bertemu wajah dengan berseri-seri (thalaqat al-wajh). Abu Dzar Al-Ghifary meriwayatkan hadits Nabi SAW mengenai hal ini:
Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Sekali-kali jangan kau anggap sepele sebuah kebaikan walau hanya air muka yang cerah saat berjumpa dengan saudaramu” Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan: “Rasa cinta (mahabbah) itu ibarat pohon, sedang akarnya adalah ziyarah (berkunjung)”


__manazati__


Sumber
mbah Google
http://dejogja.com
http://home.bhindz.net
0 komentar more...

Kamasutra ala Bangsawan Jawa

by Manazati on Nov.22, 2009, under

Manfaat kebahagiaan seksual tidak hilang ditelan zaman, dan kekuatan-kekuatannya dikenal baik untuk meningkatkan kesehatan, konsentrasi, dan ketenangan pikiran. Sebelum melakukan hubungan intim , para leluhur menganjurkan agar saat terjadi persetubuhan nanti, bila tercipta "benih" menjadi anak yang mulia sifatnya. Adapun laku yang diterapkan berpikiran jernih seraya menatap mata kiri istrinya.
Mantra yang dibaca: "Banyu suci 7 prakoro,sadurunge tumetes,manggon aneng dhangkeling rikmaningsun,nuli ingsun tetesake saka pucuking braia,manggon ana cupu kang ana tengah dadi rasa mulya,tumiba dadi manungsu kang mulyo" (Sang Indrajati,Kitab Wedha Mantra)
Adapun teknik posisi senggama klasik adalah:

1. Tawon Ngisep Madu Posisi paling klasik dan konvensional karena paling sering dilakukan pasangan. Lelaki berada di atas dengan wanita di bawah, tidur terlentang kaki terbuka. Secara psikologis dianggap sebagai posisi terbaik. Keuntungan posisi ini dipercaya bila tercipta benih nantinya akan lahir bayi yang menjadi anak cerdas, berbudi pekerti tinggi, penuh kasih sayang. Namun posisi ini punya kelemahan, lelaki akan cepat mencapai orgasme.

2. Podhang Ngisep Sekar Artinya burung kepodhang sedang menghisap bunga. Posisi ini pria berada di atas, wanita di bawah dengan pantat diganjal bantal kecil. Saat terjadi penetrasi, wanita mengangkat kedua kakinya dan membelitkannya di pinggang lelaki. Gosokan "Mr P perlahan dan semakin dipercepat. Keuntungannya akan cepat menghasilkan kehamilan karena penetrasi lebih dalam dan sangat disukai wanita.

3. Tancep Kayun Wanita duduk di tepi ranjang dan membuka kedua kakinya. Dan pria berdiri agak jongkok dengan "Mr P" yang siap terhunus. Dan wanita membimbing "Mr. P" memasuki "Mrs. V". Setelah penitrasi, wanita menggerak-gerakan kakinya seraya kedua tangannya bertumpu pada ranjang. Sensasi kenikmatan yang luar biasa akan didapat oleh keduanya.

4. Taksaka Gagulingan Dapat diartikan seekor ular yang sedang bergulung. Lelaki berbaring dengan "Mr P" tegak. Wanita berperan aktif. Pria yang pasif dapat memberi tambahan kenikmatan dengan mempermainkan payudara istri. Gerakan wanita dalam posisi ini seperti ular yang sedang bergulingan atau menggelepar.

5. Prenjak Miber Artinya burung Prenjak yang sedang terbang. Untuk gaya ini dibutuhkan kursi tak berlengan dan cermin. Kegunaan cermin untuk menambah gairah saat keduanya sedang terbang dalam kenikmatan. Posisi duduk di atas kursi, lalu wanita duduk di pangkuan pria saling berhadap-hadapan. Setelah "Mr P" masuk, wanita memeluk erat-erat tubuh pasangannya. Saling berciuman. Posisi ini merupakan posisi terbaik bagi wanita untuk mendapatkan orgasme sebab penusukan ke vagina lebih dalam. Keuntungan psikologis mengandung ajaran bahwa lelaki akan senantiasa memangku (melindungi) istrinya dengan kasih.

6. Kijang Miring Artinya batu penutup nisan yang menyatu dengan makan dalam posisi miring. Posisi ini sangat baik bagi yang sedang sakit pinggang, dan biasa digunakan bila istri minta tambahan ronde ke 2, tapi pria sudah kelelahan. Caranya kedua pasangan telentang dengan posisi tubuh miring dan wanita menunggangi pria. Lalu wanita mengangkat kakinya dan menumpangkan kakinya di atas kaki pasangannya. Dari belakang sang lelaki bebas menjalankan perannya.

7. Ciak Wingking Orang bule memberi nama rearentryposition, yakni sang lelaki menumpang di atas punggung wanita yang tengkurap. Dalam khazanah Jawa, Posisi ini dianggap dapat memberikan gairah yang ternikmat dibandingkan posisi seksual manapun. Wanita tidur tengkurap dengan kaki terbuka. Pria kemudian menumpang pada punggung wanita dan kedua tangan memegang pinggang, wanita secara perlahan memasukan "Mr P" setelah sang wanita mengangkat pantatnya agar masuknya penis dapat lancar. Kelemahan posisi ini, wanita sulit orgasme karena minimnya gesekan pada klitorisnya.

8. Sutra Ginubet Artinya kain sutra yang dibelitkan. Ini merupakan posisi seksual yang sangat menggairahkan untuk dilakukan, wanita memposisikan dirinya laksana bersujud dengan menumpukan berat tubuhnya pada kedua lututnya dan kedua tangan atau siku, sedang lelaki berjongkok dibelakang wanita. Maka jika dirasakan siap, "Mr P" langsung ditusukan perlahan-lahan tertuju pada "Mrs V". Wanita sulit mencapai orgasme, tapi pria sebaliknya namun hikmah psikologisnya mencerminkan wanita berbakti pada lelakinya.

9. Kodok Ngemuli Lenge Gaya ini mengadaptasi hewan katak yang berhubungan kelamin. Meski posisinya unik, sensasi rasa yang didapatkan oleh keduanya. Untuk memainkan jurus ini, wanita berlutut dan meringkuk. Adapun pria berlutut di belakang dan memeluk tubuh pasangannya laksana digendong oleh pasangannya. Lalu wanita membuka kedua kakinya hingga terbuka lebar. Pria dapat segera menusukkan "Mr P" hingga mencapai batas maksimal. Kelebihan posisi ini penetrasi dapat maksimal lebih dalam sehingga kenikmatan terasa sekali. Wanita akan lebih merasakan senjata suaminya lebih besar. Sedangkan pria merasakan sensasi kenikmatan luar biasa karena jepitan istrinya sangat kuat. Kelemahannya bagi yang cepat keluar semakin cepat saja keluar spermanya.


__manazati__


Sumber:
- www.google.com
- http://primbonsex.blogspot.com

3 komentar more...

Versi Jawa: Asal usul nama Singapura

by Manazati on Nov.22, 2009, under ,

Saya cukup geli sewaktu kemaren maen ke mbah Google dan ketemu dengan salah satu cantrik-nya. Dia ngobrol dengan bahasa khasnya yang 'blekuthuk-blekuthuk'. Saya sempat merekam dan mencoba menuliskannya disini.... ;p

Begini ceritanya:


Bak kata ramai orang 'sejarah ditulis oleh mereka yang menang'. Maksudnya, mereka yang memerintah atau memegang tampuk kuasa boleh menulis sejarah mengikut kesesuaian dan kepentingan sendiri waima kemungkinan ia tak berapa tepat. Baru-baru ini, berpeluang bertemu dgn seorang kenalan yang merupakan seorang guru besar sebuah sekolah. Disebabkan, kementerian pelajaran sedang upgrade guru2 di negara ini, maka mereka yang belum ada ijazah diminta mengambil ijazah dan kawan ni yg berusia 40-an itu tak terkecuali dlm menunaikan hasrat murni kerajaan itu. Lagipun, banyak elaun boleh dapat beb!. Justeru dia dlm proses menyudahkan kajiannya, antara yg dikaji ialah mengenai asal usul nama Singapura. Ini kerana, kajiannya mendapati nama Singapura yang dikenali dikatakan diambil drpd asal dari 'kota singa' tak tepat.

Umum mengetahui, dlm sejarah negara tu dikatakan asal usul nama itu dari bahasa sanskrit iaitu 'Singa' bererti haiwan singa manakala 'pura' bererti kota. Seperti juga yang dinyatakan dalam Wikipedia.

Kajian cikgu ni mendapati ia tak konsisten dgn asal usul nama 'temasek' yang berasal dari bahasa Jawa iaitu tumasek yang bererti 'kota laut' (sea town), iaitu kota penting dalam perdagangan laut tetapi jatuh kegemilangannya pada kurun ke-14. Nama asal usul tumasek ini dari bahasa Jawa dipersetujui umum termasuk Singapura sendiri.

Faktor kedua ialah, bagaimana boleh dikatakan Kota Singa sedangkan pakar sejarah bersetuju bahawa tiada haiwan singa pernah ada di pulau itu. Kemungkinan harimau ada, itu pun harimau dari tanah Melayu. Jadi kenapa boleh tiba-tiba kota singa?
Jadi disebabkan, tumasek adalah dari bahasa Jawa, kajian cikgu tu juga cuba mengaitkan asal nama singapura adalah dari bahasa Jawa. Maka, ia adalah sesuatu yang konsisten, teli atau sejajar kerana pada zaman tu, bahasa Jawa boleh dianggap dominan di kawasan tertentu di rantau ini. Kajian akhirnya mendapati ia ada kebenarannya, iaitu dalam bahasa Jawa, Singapura adalah pecahan drpd dua perkataan yang bertepatan dgn peristiwa zaman itu.
Singapura adalah daripada 'Sing' atau 'seng' bererti 'si' atau 'yang' dan 'ngapuro' yang bermakna 'maaf' dan jika dicantumkan kedua-duanya bermaksud Sing ngapuro bererti 'Yang memaafkan'.
Gua tanya: "Betul ke cikgu? Jangan main2, nanti kena saman kang, Singapura banyak duit, apa cerita sebenarnyer?."
Cikgu M bagitau, sebenarnya ia adalah rentetan kisah Parameswara yang berasal dari Palembang, sebuah daerah jajahan Srivijaya sekitar kurun ke-14. Dalam empire Srivijaya guna bahasa Sanskrit, tapi pada penghujung empirenya Srivijaya makin lemah dan muncul kuasa baru iaitu Majapahit yang berpusat di pulau Jawa dengan bahasanya of course, Jawa.
Dipendekkan cerita, masa waktu hujung2 kejatuhan srivijaya, Majapahit menyerang Palembang. Parameswara lawan tentera Majapahit tapi kalah lalu lari ke Temasik. Temasik diperintah oleh Temagi iaitu orang melayu Pattani yang dilantik oleh kerajaan Siam menjadi gabenor di Temasik. Temagi beri perlindungan kepada Parameswara, sebab waktu tu empayar Siam dan Majapahit adalah musuh ketat. Jadi Parameswara adalah musuh Majapahit, maka Temagi (Siam) menganggap Parameswara kawannya yg perlu dilindungi. Mahapahit memang nak takluk Temasik, tapi tak boleh dan anggap Siam sebagai ancaman.
Tapi apa yang berlaku seperti kita semua tahu, Parameswara bunuh Temagi lalu melantik diri sendiri sebagai pemerintah Temasek. Apabila ini berlaku Majapahit menjadi kagum/suka kepada Parameswara yang membunuh Temagi - musuh Majapahit, dan disebabkan itu, Majapahit 'memaafkan' Parameswara atas persengketaan kedua-dua pihak sebelum ini. Parameswara menganggap temasek adalah punca tempat 'yang mendapat kemaafan'. Dia memerintah Temasek lebih kurang 5 tahun tetapi lari lagi bila diserang tentera Siam di Temasek. Parameswara lari ke Muar, Sungai Ujong dan akhirnya ke Melaka.
Dalam kajian cikgu tu, katanya, terdapat bukti dalam buku sejarah lama, bahawa (ketika lari dari temasek) bila parameswara tiba di lokasi-lokasi tadi, orang tempatan akan bertanya datang dari mana?. Dan Parameswara menjawab 'Saya datang dari 'Seng ngapuro' (iaitu bererti yang memaafkan). Parameswara merujuk Sengapuro itu ialah Temasek. Sejak itu, Temasek mendapat nama barunya Singapuro yg dipopularkan Parameswara.

Maka dalam teori bahasa Jawa itu, erti dua nama itu adalah konsisten, sejajar dgn konteks zaman itu, manakala teori mengatakan kota singa tidak logik kerana tiada singa pun di situ. Pakar sejarah tidak pernah haiwan singa atau seni kraf berbentuk singa dibawa ke temasek. Maka teori kota singa tak logik. Dari segi bahasa juga sebenarnya sebutan singa adalah lebih kepada bahasa melayu kerana dalam sanskrit singa disebut 'si ha', tetapi 'pura' memang terdapat dlm bahasa Sanskrit bererti kota. Jadi bagaimana satu perkataan digabungkan atas dua bahasa berbeza untuk membentuk Singapura? Ini lagi satu tak logik dan tak konsisten yang cuba dibuktikan oleh cikgu tu.
Yang logik ialah satu perkataan daripada dua kata dari bahasa yang sama. Seperti Sing ngapura iaitu kedua-duanya dari bahasa Jawa.
Gua pertikaikan: "Tapi takkan Parameswara tak mau guna sanskrit sebab dia asal dari Palembang di bawah jajahan Srivijaya?"
Cikgu tu kata, dalil hasil dapatannya ialah: "Empire Srivijaya (guna bahasa Sanskit) alami kejatuhan, empire Majapahit (guna bahasa Jawa) pula menjadi kuat. Kekuatan sesuatu empire membawa sekali bahasanya. (Macam sekarang semua org kena blaja English sebab super power dunia sekarang berbahasa English). Bila Parameswara dah perintah Temasek (lepas bunuh temagi), bahasa yang dominan ialah Jawa kerana empire Majapahit kuat manakala bahasa sanskrit makin pudar penggunaannya sebab empire srivijaya makin lemah. Jadi tak hairan bila, Parameswara merujuk temasek sebagai sing ngapuro kerana 1) bahasa itu makin meluas digunakan waktu itu, 2) hubungan Parameswara dan Majapahit dah baik/pulih. Gua tanya balik: "Betul ke?, habis tu dah boleh ke dibuktikan kesahihan cerita cikgu ni?"
Cikgu M kata: "Tentu boleh, tapi sekarang belum siap sepenuhnya, ada sikit lagi nak setel kan."
Gua tanya: "Pernah ke orang kaji bab ni?
Cikgu kata: "Rasenye takde lagi."
Soalan tambahan: "Habis tu camner pulak nasib singa-singa kat zoo singapura?
Jawapan diberi dgn sedikit benggang: "Woiit, apa kene mengena? tu waktu sekarang la, nih cerita zaman dulu la."


-TAMAT. Betul ke tidak, Wallahualam. Kita tunggu je la kajian cikgu tu siap, kalau betul, dia boleh jadi glamor dan dapat duit banyak, tapi kalau tak betul silap-silap boleh kena saman dgn Singapura. Tapi apa pendapat saudara saudari sekelian?


Sumber:
- www.google.com
- http://ziarah76.blogspot.com

1 komentar more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!

Yuk, Bisnis PULSA... Daftar GRATIS disini:

Daftarkan BLOG anda disini:

Adsense Indonesia

Karna 'TAK KENAL MAKA TAK SAYANG' kiranya perlu saya mengenal anda. Silakan masukkan Email Anda

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

mBah Goggle Search